Mengapa Harus Pakai Masker saat Terjadi Wabah Virus Corona?
Penularan Covid-19 ini bisa melalui droplet atau percikan dahak pada saat penderita COVID-19 batuk, bersin dan berbicara.
BANGKAPOSWIKI.COM, BANGKA - Paru-paru merupakan organ vital bagi manusia.
Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Paru-paru mengambil oksigen dari udara yang dihirup kemudian masuk ke aliran darah dan didistribusikan ke seluruh bagian sel.
Ketika sel bekerja maka dihasilkan gas buangan berupa karbondioksida dilepaskan melalui aliran darah
Untuk itu, menjaga kesehatan paru sangat penting bagi kita. Apalagi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini.
Dokter Spesialis Paru RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dr Adi Rosadi mengatakan, penularan Covid-19 ini bisa melalui droplet atau percikan dahak pada saat penderita Covid-19 batuk, bersin dan berbicara.
• Tips Mencegah Virus Corona atau Covid-19
Dia mengungkapkan, percikan dahak yang mengandung virus SARS-CoV-2 dapat terhirup oleh orang yang berjarak kurang dari 1 meter.
Disamping itu, saluran napas manusia dari rongga mulut sampai dengan paru bahan bawah (bronkiolus terminalis) mengandung sangat banyak reseptor Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE-2).
"Banyaknya reseptor ACE-2 ini membuat virus yang beterbangan di udara sangat mudah menempel pada saluran pernapas orang yang berdekatan dengan pasien Covid-19," ucap dr Adi Rosadi saat dikonfirmasi Bangkaposwiki.com , Rabu (1/4/2020).

Ia menambahkan, hal lain yang membuat penyakit ini sangat mudah menular adalah virus Covid-19 sudah dapat ditularkan pada saat pengidap virus (carrier) masih dalam masa inkubasi atau masih sehat.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker ketika berpergian ke luar.
"Karena itu memakai masker pada saat pandemi Covid-19 merupakan upaya yang sangat penting untuk mencegah penularan penyakit ini. Masker wajah (face mask) harus selalu dipakai pada saat kita sakit batuk, pilek atau demam dan bila berada dalam kerumunan orang walaupun dalam keadaan sehat," jelas Adi.
• PNS Bangka Tengah Gunakan Si Pelawan dan Si Ketawai Untuk Cegah Wabah Corona
Ia menuturkan, apabila semua orang yang berada dalam kerumunan memakai masker, potensi penularan penyakit ini menjadi sangat menurun, walaupun yang terbaik saat ini adalah menghindari kerumunan.
Diakuinya, kesehatan paru merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
"Bila ada penyakit tuberculosis (TBC), maka harus diobati dengan minum obat antituberculosis (OAT) secara teratur minimal selama 6 bulan," saran Adi Rosadi.
"Untuk jenis penyakit yang lain juga harus diobati dengan teratur dan dikontrol, karena dapat mempengaruhi kesehatan paru seperti sakit jantung, ginjal, hati, hipertensi, diabetes mellitus (kencing manis) dan dislipidemia (kadar kolesterol tinggi," tambahnya.
• RSBT Pangkalpinang, Rumah Sakit Tertua yang Jadi Cagar Budaya
Berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan paru diantaranya:
1. Melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (Germas)
Kesehatan paru dapat dicapai melalui gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (Germas), seperti mengkonsumsi makan makanan dengan gizi seimbang dan dimasak sempurna (tidak setengah matang) dan selalu cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer setelah melakukan aktivitas.

2. Minum Air Putih 8 Gelas Sehari
Banyak minum air putih, minimal 8 gelas dalam sehari sangat baik untuk menjaga kesehatan paru, bila tidak ada sakit jantung atau ginjal.

3. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Dengan tidur atau itirahat yang cukup maka akan berdampak baik bagi kesehat tubuh.
4. Menghentikan Kebiasaan Buruk Merokok

Berbagai kebiasan yang dapat merugikan kesehatan, seperti bergadang, minum alkohol, merokok, serta menghindari polusi udara menjadi hal penting yang harus dihentikan untuk menjaga paru agar tetap sehat.
( Bangkaposwiki.com / Sela Agustika )